Kisah Pemain Judi Slot Online Di Indonesia

Kisah Pemain Judi Slot Online Di Indonesia

Kerja sama dengan Interpol

Hadi mengungkapkan, pihaknya akan bekerja sama dengan Interpol dan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) untuk melacak sumber operasional situs judi online.

"Perlunya kita bekerja dengan Interpol dan Kemenlu untuk bisa memfasilitasi agar server-server yang ada di luar sana bisa tidak mengakomodasi kepentingan judi online dari Indonesia," kata Hadi.

Dengan bekerja sama dengan Interpol, Satuan Tugas atau Satgas Judi Online yang terbentuk nanti akan miliki daya jangkau yang luas dalam menelusuri pihak yang mengoperasikan situs judi online.

Hadi menjelaskan, penelusuran itu nantinya dilakukan dengan cara mencari tahu aliran dana dari rekening yang sering dilakukan untuk menampung uang judi online.

Sejauh ini, Kemenko Polhukam telah memblokir 5.000 rekening yang disinyalir aktif digunakan dalam aktivitas judi online.

Bermodalkan temuan tersebut dan bantuan Interpol, Hadi yakin satgas akan lebih mudah memberantas situs-situs judi online di Indonesia.

Untuk diketahui, saat ini Kemenko Polhukam tengah mempersiapkan Satgas Judi Online. Satgas tersebut akan berisikan beragam instansi penegak hukum dan badan-badan yang berkaitan dengan keuangan.

Hingga saat ini, pihak Kemenko Polhukam tengah menunggu Peraturan Presiden (Perpres) yang akan dijadikan sebagai dasar hukum penugasan Satgas Judi Online.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebelumnya mengatakan, pemerintah secara serius memberantas judi online. Kepala negara menyebut Satgas Judi Online lintas kementerian dan lembaga akan segera rampung.

“Pemerintah serius memerangi judi online. Satgas judi online sebentar lagi akan selesai dibentuk yang harapan kita dapat mempercepat pemberantasan judi online," kata Jokowi pada Rabu, 12 Juni 2024.

Wacana pemerintah membentuk satgas judi online sudah mencuat sejak April 2024. Sejumlah kementerian dan lembaga seperti kepolisian, Kominfo, hingga Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bakal dilibatkan.

DANIEL A. FAJRI | NOVALI PANJI NUGROHO

Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan mengatakan ada 8,8 juta warga yang tercatat bermain judi online di 2024 ini.

Mayoritas dari jutaan pemain judi online itu adalah masyarakat bawah dan anak muda.

"Kalau dari data judi online dari intelijen ekonomi itu di tahun 2024 sebanyak 8,8 juta pemain, dimana 80 persen adalah masyarakat bawah dan menyasar ke anak anak muda," kata di Kantor Direktorat Jenderal Bea dan Cukai di Jakarta Timur, Kamis (14/11).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Judi online menjadi salah satu fokus pemerintahan Prabowo untuk ditangani. Terkait hal tersebut, pemerintah sebelumnya membentuk desk penanganan judi online yang dipimpin Kapolri.

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) sebelumnya mencatat perputaran uang terkait judi online selama semester II tahun 2024 mencapai Rp283 triliun, naik dari semester I.

"Per semester I saja sudah menyentuh Rp174 triliun. Saat ini sudah semester II, PPATK melihat sudah mencapai Rp283 triliun," kata Kepala PPATK Ivan Yustiavandana beberapa waktu lalu.

Ivan mengatakan jumlah transaksi di semester I tahun ini melampaui satu tahun penuh di 2022.

Kenaikan tersebut diduga disebabkan oleh perubahan strategi yang dilakukan para bandar. Kini, mereka melakukan transaksi dengan angka yang lebih kecil tetapi masif.

"Jadi, kalau dulu orang melakukan judi online transaksinya angkanya juta-juta. Nah, sekarang bisa Rp10.000 kita sudah melihat ada seorang bisa judol. Itu yang membuat transaksi semakin masif," kata Ivan.

Indonesia Peringkat 1 Pemain Judi Online Terbanyak di Dunia, Netizen: Enggak Heran

Selasa, 30 April 2024 - 11:48 WIB

VIVA – Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan jumlah pemain judi online di Indonesia kini yang terbanyak! Ironisnya, korban judi online itu didominasi oleh kaum muda berusia 17-20 tahun.

Budi Arie Setiyadi juga membeberkan data putaran uang judi online di Indonesia yang menyentuh angka Rp327 triliun selama 2023. Angka tersebut merupakan laporan dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

Presiden Jokowi sendiri mengaku prihatin hingga kini masih banyak masyarakat yang terjebak permainan judi online. Khususnya masyarakat-masyarakat yang kurang mampu. Bahkan, karena urusan judi online, Budi Arie menyebut terdapat kasus bunuh diri yang terjadi pada 4 orang di Indonesia.

Sementara itu, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengungkap dalam beberapa bulan terakhir ini lembaganya sudah memblokir 5.000 rekening terkait judi online.

"Memang kalau di kami selama ini bekerja erat dengan Menkominfo jadi langsung apabila menerima daftar rekening yang ditengarai akan digunakan atau sedang digunakan sebagai bagian kegiatan judi online kami langsung blokir. Jumlahnya sekitar 5.000 rekening dalam beberapa bulan ini," kata dia.

Status Indonesia sebagai peringkat satu pemain judi online terbanyak di dunia pun menjadi sorotan dari netizen. Beberapa netizen menilai jumlah pemain judi online Indonesia lebih banyak dibanding data yang dipaparkan.

"Ngedatanya dari maneeeeee.... Ya masa 200 ribu!!! 10 juta juga ada kaleeeeee," tulis netizen di kolom komentar.

"Indonesia gak punya Casino tapi Judolnya luar biasa. Malah temen-temanku pada ngutamain Judol daripada buat Makan," tambah netizen lainnya.

"Gua percaya angkanya lebih dari 1 juta bahkan 3 jutaan lebih. Liat aja contoh konkretnya di sekitar kita," timpal netizen lainnya.

"Sangat membanggakan sekali," tukas netizen lain menyindir. "Percuma dong Rhoma irama ciptain lagu judi.....," lanjut netizen lainnya. “

Ngga heran banyak bencana..,” pungkas netizen lainnya.

Baca artikel Trending menarik lainnya di tautan ini.

"Ngedatanya dari maneeeeee.... Ya masa 200 ribu!!! 10 juta juga ada kaleeeeee," tulis netizen di kolom komentar.

TEMPO.CO, Jakarta - Data Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan atau PPATK terbaru menunjukkan ada 3,2 juta warga yang menjadi pemain judi online. Di tiga bulan pertama 2024 saja, perputaran uang judi online di Indonesia mencapai Rp 100 triliun.

Maraknya judi online di Indonesia telah menjadi keprihatinan banyak pihak. Kemudahan akses internet dan iming-iming keuntungan yang menggiurkan membuat sebagian masyarakat terjerumus ke dalam praktik perjudian ilegal ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Para operator judi online menggunakan berbagai modus untuk menarik minat calon pemain. Taktik yang umum digunakan antara lain:

- Bonus dan Promo Menggiurkan: Situs judi online kerap menawarkan bonus dan promo yang bombastis. Ini bisa berupa bonus pendaftaran, bonus deposit, cashback, hingga hadiah barang mewah. Iming-iming ini bertujuan menipu pemain agar rela menyetor uang dan terlena dengan harapan keuntungan instan.

- Keragaman Permainan: Berbeda dengan judi konvensional, judi online menawarkan banyak jenis permainan. Dari judi slot yang penuh warna dan grafis mencolok, taruhan olahraga yang menegangkan, poker yang mengandalkan strategi, hingga togel yang mengadu keberuntungan, semuanya tersedia. Variasi ini seolah-olah memberikan "pilihan bebas" kepada pemain, padahal pada dasarnya semua permainan dirancang untuk menggerogoti keuangan mereka.

- Kemudahan Akses dan Transaksi: Situs judi online dapat diakses dengan mudah melalui berbagai perangkat, seperti smartphone, tablet, laptop, dan komputer. Cukup dengan membuka browser dan mengetikkan alamat situs, pemain langsung disuguhkan arena perjudian. Transaksi deposit dan penarikan uang pun dibuat semudah mungkin, menggunakan transfer bank, dompet digital, bahkan pulsa seluler. Kemudahan ini membuat judi online semakin berbahaya karena aktivitas perjudian bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja.

Penyamaran Identitas: Para operator judi online biasanya menyembunyikan identitas mereka di balik server yang berlokasi di luar negeri. Hal ini dilakukan untuk menghindari penindakan hukum dari pihak berwenang Indonesia. Dengan identitas yang samar, mereka leluasa menawarkan praktik ilegal dan merugikan para pemain.

Judi online dapat dikategorikan berdasarkan jenis permainannya. Berikut beberapa kategori yang marak ditemui:

- Judi Kasino Online: Kategori ini mencakup permainan seperti slot, roulette, blackjack, dan baccarat. Dengan animasi yang menarik dan efek suara yang menipu, judi kasino online dirancang untuk membuat pemain betah berjudi dan terus menerus melakukan deposit.

- Judi Olahraga Online: Para pemain dapat bertaruh pada hasil pertandingan olahraga, baik lokal maupun internasional. Sepak bola, basket, badminton, bahkan olahraga esport pun menjadi ajang taruhan. Hal ini bisa memicu kecurangan dan pengaturan pertandingan demi keuntungan para operator judi online.

- Judi Togel Online: Judi togel (toto gelap) yang menebak angka undian kini hadir secara online. Pemain dapat dengan mudah memilih angka dan memasang taruhan secara virtual. Judi togel online menawarkan harapan kemenangan instan namun berisiko tinggi, karena pada dasarnya praktik ini didasarkan pada keberuntungan semata.

- Judi Sabung Ayam Online: Praktik adu ayam jantan yang sadis ini juga merambah dunia online. Para pemain dapat menyaksikan pertarungan dan memasang taruhan pada ayam yang mereka jagokan. Judi sabung ayam online tidak hanya berdampak buruk bagi keuangan pemain, tetapi juga melanggengkan kekejaman terhadap hewan.

- Judi Poker Online: Permainan kartu poker yang biasanya dimainkan secara sosial kini menjadi ajang perjudian online. Para pemain bertaruh menggunakan uang sungguhan dan berisiko mengalami kerugian finansial yang besar.

Perlu dipahami bahwa judi online merupakan aktivitas ilegal di Indonesia. Pelaku judi online, baik pemain maupun operator, dapat dikenakan sanksi hukum yang berat. Berikut landasan hukum yang menjerat mereka:

- Pasal 303 KUHP: Melarang dengan sengaja menyediakan atau memberi kesempatan untuk bermain judi. Hukumannya berupa penjara paling lama 4 tahun dan denda paling banyak Rp 24 juta. Ini menjerat operator yang menyediakan platform judi online.

- Pasal 303 bis KUHP: Melarang dengan sengaja mengadakan perjudian. Hukumannya penjara paling lama 4 tahun dan denda paling banyak Rp 24 juta. Ini menjerat pihak yang menyelenggarakan kegiatan perjudian online.

- Pasal 27 ayat (2) UU ITE: Melarang dengan sengaja dan tanpa hak mentransmisikan atau memfasilitasi transmisi perjudian. Hukumannya penjara paling lama 6 tahun dan denda paling banyak Rp 1 miliar.

ANANDA RIDHO SULISTYA  | KORAN TEMPO

Daftar negara dengan pemain judi online terbesar di dunia. Indonesia surganya slot dan gacor. FOTO/iStock

semakin banyak di tengah masyarakat. Ada karyawan yang memakai uang perusahaan demi memenuhi hasrat judi online. Ada karyawan bank yang menggelapkan uang nasabah untuk bertaruh di lapak daring.

Alih-alih bikin kaya tapi justru membuat sengsara. Baru-baru ini, kasus oknum Polwan yang membakar suaminya yang juga seorang polisi menghebohkan publik. FN disebut tega membakar suaminya itu sampai tewas gegara kerap menghabiskan gaji untuk judi online.

Seorang anggota TNI Angkatan Darat, Letda R, diduga menyalahgunakan dana satuan Brigif 3/TBS karena perbuatan tercela tersebut. Lingkaran setan judi online ini semakin banyak menelan korban tapi bandar-bandar terus memupuk keuntungan.

Berdasarkan data Statista, proyeksi pendapatan perjudian daring mencapai USD95,05 miliar pada 2023 dengan pertumbuhan rata-rata tahunan pada 2023-2027 sebesar 8,54%. Adapun pada 2027 diperkirakan 233,7 juta orang bertaruh judi online dengan penetrasi jumlah pengguna 2,9% meliputi permainan kasino daring, taruhan daring olahraga hingga lotre daring.

Indonesia disebut sebagai negara yang memiliki banyak pemain judi online aktif. Menurut survey yang dilakukan Drone Emprit, Indonesia menduduki peringkat pertama sebagai negara yang memiliki banyak pemain judi slot dan gacor. Jumlah pemain judi slot dan gacor di Indonesia mencapai 201.122 orang dengan perputaran perputaran uang mencapai Rp600 triliun di kuartal I-2024 meningkat dari tahun lalu Rp327 triliun. Menyusul Indonesia, di antaranya Kamboja, Filipina, Myanmar dan Rusia.

Berikut 5 negara yang memiliki pemain judi online terbanyak di dunia dikutip SINDOnews dari Colombo Telegraph, Kamis (27/6/2024);

Negara ini membebaskan masyarakatnya berjudi. Hampir 75% warga negara Kanada terlibat dalam aktivitas ini, dan kebanyakan dari mereka bertaruh untuk judi online.

IDXChannel—Kisah mantan pekerja judi online dapat menjadi motivasi bagi banyak orang untuk menjauhi judi online. Judi online, seperti yang sering dikatakan orang, dirancang untuk memberikan kemenangan palsu.

Salah seorang mantan pekerja judi online yang pernah membeberkan pengalamannya adalah Dennis Lim, dia mengatakan bahwa bahkan judi secara langsung masih mungkin dimanipulasi, dan judi online dengan mesin sangat mungkin dimanipulasi.

Pengakuan lain dituturkan oleh seorang tamu yang diundang untuk berbincang-bincang di kanal YouTube Uya Kuya. Tamu yang namanya disamarkan ini, mengaku pernah bekerja sebagai digital marketing untuk bandar judi online.

Dia mengetahui iklan lowongan kerja di bandar judi ini dari sebuah situs jual beli barang bekas. Dia melamar kerja di bandar judi berdua dengan sang istri. Dia bertugas mengedit gambar untuk diiklankan ke media sosial.

“Saya ajak banyak orang untuk main judi. Kerja di situ harus ada target, misalnya sebulan harus 100 member. Kalau mau dapat gaji ya harus nembus target. Gajinya Rp4,5 juta per bulan, istri juga begitu. Paling besar pernah Rp10 juta sebulan,” tuturnya.

Orang-orang yang pernah diajaknya main judi, umumnya menempatkan deposit dalam nilai kecil. Sama seperti yang pernah diungkapkan oleh Dennis Lim, cara kerja judi online yang diungkapkan tamu Uya Kuya ini pun sama.

Yaitu bandar memasang algoritma pada situs judi slot. Para pemain sengaja diatur agar kalah pada beberapa putaran, dan baru diberi kemenangan setelah beberapa kali kalah.

Meskipun kemenangan itu terasa menyenangkan, si pemain sebenarnya telah kalah dengan nilai pertaruhan yang lebih banyak dibanding nilai kemenangannya. Apalagi pemain-pemain kecil dengan nilai deposit recehan (uang kecil).

“Sudah pasti hilang duitnya. Karena bos juga targetnya ke pemain kecil, kuantitinya lebih banyak. Bos di sini juga tidak bisa mengubah algoritmanya, jadi tergantung provider di atasnya lagi,” kata dia.

Menurut dia, gimmick win rate tinggi itu hanyalah tipuan yang sengaja dibuat untuk mengiming-imingi pemain baru. Halaman iklan yang menunjukkan win rate itu hanyalah halaman iklan semata, yang jika diklik akan mengantarkan pemain ke website lain.

Dari satu situs, kata narasumber itu, bandar judi bisa mendapatkan minimal Rp30 juta jika pemain sedang sepi. Jika pemain sedang ramai, maka penghasilannya bisa lebih tinggi lagi.

“Ini bos sendiri yang bilang, kalau judi online itu bisa bikin menang kalian tidak akan saya bayar mahal. Berarti intinya kan main judi online itu tidak akan bisa menang,” tambahnya.

Markas judi online tempatnya bekerja berlokasi di Jakarta Utara, dia juga mengaku tempat kerjanya pernah digerebek polisi saat bekerja di bandar judi kedua.

Dia bekerja kurang lebih dalam satu tahun. Katanya, setelah covid-19 judi online mulai merebak. Itulah kisah mantan pekerja judi online yang membagikan pengalaman kerjanya di bandar judi.

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan atau Menkopolhukam Hadi Tjahjanto mengungkapkan, sebanyak 80 persen pemain judi online di Indonesia berasal dari masyarakat tingkat menengah ke bawah.

"Sesuai data bahwa pemain judi online itu masyarakat tingkat menengah ke bawah," kata Hadi, Jumat, 14 Juni 2024, seperti dikutip dari Tempo.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menkopolhukam mengatakan, mayoritas masyarakat kelas menengah ke bawah itu melakukan deposit untuk bermain judi online dengan nilai Rp 100 sampai 200 ribu. Ia turut prihatin atas banyaknya korban yang terjerat judi online itu.

"Kami mohon doanya untuk bisa memberantas judi online ini sampai ke akar-akarnya," kata dia.

Hadi juga mengatakan, bahwa pihaknya telah memblokir setidaknya 5 ribu rekening berkaitan dengan judi online. Namun, upaya itu tidak membuat judi online hilang.